KoranKarawang.Com
Sepasang penganten baru tega menghabisi nyawa seorang bayi dengan cara dibekap dalam tas ransel. Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya, mengukapkan, menurut pengakuan wanita muda berinisial AR (19) jauh sebelum menikah dengan EG (18) dirinya pernah menjadi korban perkosaan. Lantaran EG tidak mau menerima kehadiran bayi mungil yang dilahirkan AR di kamar mandi Masjid di desa Sukaluyu, Telukjambe, Karawang pada hari Kamis tanggal 8 Nopember kemarin pasangan suami istri (PAsutri) ini akhirnya membekap bayi yang masih merah hingga tewas.
"Pasangan suami istri ini baru menikah 2 minggu lalu, namun akhirnya diketahui sang istri dalam kondisi hamil," kata Kapolres, Selasa (13/11).
Pembunuhan bayi ini, dijelaskan Kapolres, terungkap adanya laporan warga yang mencurigai gundukan bekas galian tanah berikut cangkul dan linggis dibelakang rumah Kasidi yang merupakan orangtua AR pada hari Sabtu (10/11).
" Warga yang curiga mengagali gundukan tanah dan ditemukan mayat bayi laki-laki didalamnya," jelasnya.
Dari hasil penyelidikan, lanjut Kapolres, jajaran kepolisian mengejar AR dan EG yang sudah melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah di kediaman orangtua EG.
Atas perbuatannya, pasangan suami istri ini dijerat pasal 77 ayat 1 Undang-undang Perlindungan anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara
