Foto. Ilustrasi. Net |
KoranKarawang.Com
Setelah mengunduh data dari perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) milik Lion Air JT610 yang telah diketemukan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan kerusakan terjadi pada airspeed indicator atau penunjuk kecepatan.
Selain itu, KNKT juga menyatakan pesawat Lion Air PK-LQP telah mengalami kerusakan sejak empat penerbangan terakhir, termasuk penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang.
"Memang kita sudah akui penerbangan dari Denpasar ke Jakarta ada masalah teknis. Ternyata begitu kita buka black boxnya memang yang dimaksud teknis tadi adalah masalah airspeed atau kecepatan dari pesawat," ucap Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo di Kantor KNKT, Jakarta, Senin (5/11) seperti disiarkan CNN Indonesia TV.
Nurcahyo mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab kerusakan pesawat Lion Air PK-LQP dalam empat penerbangan terakhirnya. Lion Air PK-LQP sendiri, lanjut dia, sebelum jatuh saat terbang menuju Pangkalpinang dari Jakarta, diketahui terbang dari Denpasar menuju Jakarta pada malam sebelumnya.
"Ternyata dari data black box itu, dua (penerbangan) sebelum Denpasar pun juga mengalami (kerusakan airspeed indicator)," tambah dia.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 milik Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Banten pada Senin 29 Oktober 2018 pukul 06.10 WIB untuk menuju Pangkalpinang. Namun pada pukul 06.33 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak *RED