PotretKarawang.com - Tingginya curah hujan di Jawa Barat dalam dua pekan ini membuat sungai meluap. Air dari sungai Citarum dan Cibeet mulai naik serta membuat permukiman warga di Desa Karangligar di Karawang Barat tergenang.
Letak desa itu diapit oleh dua sungai tersebut. "Desa Karangligar mulai banjir tadi pagi. Sementara ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Puluhan rumah mulai terendam dan warga mulai mengungsi," ujar Kepala BPBD Karawang Banuara Nadeak di Gedung Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/11/2017).
Setelah melihat gejala pagi ini, BPBD akan menetapkan status siaga banjir di Karawang. "Jika kondisi begini terus, kami segera tetapkan status siaga banjir," katanya.
"Dua minggu lalu bahkan saya sudah sampaikan seluruh Camat untuk waspada banjir," ujar Banuara menambahkan.
Sekretaris Desa Karangligar Idoh Hodayatuloh menyebut air mulai merendam permukiman di RT2 RW1 dan RT3 RW1 sekitar pukul 06.00 WIB. Setengah jam kemudian, tinggi air mencapai 20 sentimeter dan rumah warga.
"Ada 22 kepala keluarga dan 66 jiwa yang terdampak," ungkap Idoh.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tak semua warga Karangligar mengungsi. Sebagian warga masih bertahan di rumah mereka. "Masih belum tinggi airnya, sebentar lagi baru ngungsi ke desa tetangga," kata Tatang (43) warga setempat.
Direktur Pengelolaan Air Perum Jasa Tirta II Harry M Sungguh mengatakan air dari hulu Citarum yang masuk ke bendungan Jatiluhur cukup tinggi. "Mencapai 485 meter kubik per detik. Sementara yang keluar mencapai 220 meter kubik per detik. Kondisi masih aman, masih sangat memungkinkan untuk pengendalian banjir," ungkap Harry. (red)
Letak desa itu diapit oleh dua sungai tersebut. "Desa Karangligar mulai banjir tadi pagi. Sementara ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Puluhan rumah mulai terendam dan warga mulai mengungsi," ujar Kepala BPBD Karawang Banuara Nadeak di Gedung Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/11/2017).
Setelah melihat gejala pagi ini, BPBD akan menetapkan status siaga banjir di Karawang. "Jika kondisi begini terus, kami segera tetapkan status siaga banjir," katanya.
"Dua minggu lalu bahkan saya sudah sampaikan seluruh Camat untuk waspada banjir," ujar Banuara menambahkan.
Sekretaris Desa Karangligar Idoh Hodayatuloh menyebut air mulai merendam permukiman di RT2 RW1 dan RT3 RW1 sekitar pukul 06.00 WIB. Setengah jam kemudian, tinggi air mencapai 20 sentimeter dan rumah warga.
"Ada 22 kepala keluarga dan 66 jiwa yang terdampak," ungkap Idoh.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tak semua warga Karangligar mengungsi. Sebagian warga masih bertahan di rumah mereka. "Masih belum tinggi airnya, sebentar lagi baru ngungsi ke desa tetangga," kata Tatang (43) warga setempat.
Direktur Pengelolaan Air Perum Jasa Tirta II Harry M Sungguh mengatakan air dari hulu Citarum yang masuk ke bendungan Jatiluhur cukup tinggi. "Mencapai 485 meter kubik per detik. Sementara yang keluar mencapai 220 meter kubik per detik. Kondisi masih aman, masih sangat memungkinkan untuk pengendalian banjir," ungkap Harry. (red)