Jakarta - Oleh sebagian orang, cebok dengan tisu seusai BAB (Buang Air Besar) dianggap tidak tepat. Cara ini dinilai tidak benar-benar membersihkan sisa kotoran.
Salah satunya oleh Rose George, penulis The Big Necessity: The Unmentionable World of Human Waste and Why It Matters. Menurutnya, tisu hanya memindahkan sisa kotoran dan tidak benar-benar menghilangkannya.
"Saya agak bingung jutaan orang berjalan-jalan dengan anus kotor dan berpikir mereka bersih," katanya.
Salah satunya oleh Rose George, penulis The Big Necessity: The Unmentionable World of Human Waste and Why It Matters. Menurutnya, tisu hanya memindahkan sisa kotoran dan tidak benar-benar menghilangkannya.
"Saya agak bingung jutaan orang berjalan-jalan dengan anus kotor dan berpikir mereka bersih," katanya.
Sementara itu, penyanyi Will.i.am juga lebih memilih tisu bayi atau tisu basah untuk membersihkan sisa kotoran usai BAB. Ia mengibaratkan seperti membersihkan lelehan cokelat di lantai, yang tidak akan bersih hanya dengan tisu kering.
"Itu sebabnya kamu perlu tisu bayi," katanya.
Bokan cuma soal bersih tidaknya sisa kotoran, para ilmuwan juga mengingatkan risiko iritasi pada penggunaan tisu saat cebok. Menurut mereka, terlalu sering menggesekkan tisu ke permukaan anus yang sensitif bisa meningkatkan risiko lecet. Ini sekaligus meningkatkan risiko infeksi. (detik/potret)
"Itu sebabnya kamu perlu tisu bayi," katanya.
Bokan cuma soal bersih tidaknya sisa kotoran, para ilmuwan juga mengingatkan risiko iritasi pada penggunaan tisu saat cebok. Menurut mereka, terlalu sering menggesekkan tisu ke permukaan anus yang sensitif bisa meningkatkan risiko lecet. Ini sekaligus meningkatkan risiko infeksi. (detik/potret)