PURWAKARTA - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian, Surachman, mengapresiasi program pendidikan peternakan di Purwakarta yang selama ini telah berlangsung. Program yang telah berlangsung selama beberapa tahun ke belakang ini bahkan telah melahirkan bibit ternak domba bernama Garwa atau Garut Wanayasa sebagai hasil dari Inseminasi Buatan atau kawin silang dari domba asal Garut dan Wanayasa Purwakarta.
Hal ini dia sampaikan di sela kegiatan Festival Ternak Unggul “Kidang Pananjung” hari ini Sabtu (21/1) di Kampung Cikubang, Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiarapedes Purwakarta. Ia yang hadir mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga sempat berujar bahwa program yang telah dilaksanakan di Purwakarta ini akan dia teliti lebih lanjut untuk dijadikan ‘pilot project’ program peternakan tingkat nasional.
“Program di Purwakarta ini harus kita dukung dan saya langsung akan mensinergikannya dengan program di Kementerian, kami di Kementerian baru ada agricultural camp, ini masih belum cukup, program di Purwakarta ternyata lebih holistic karena terintegrasi dengan kurikulum pendidikan disini,” kata Surachman menjelaskan.
Tentang kurikulum peternakan dalam sistem pendidikan Purwakarta ini, Bupati setempat Dedi Mulyadi yang turut hadir di lokasi acara menjelaskan program yang ia gagas tersebut diluncurkan dalam rangka menumbuhkan kecintaan siswa terhadap hewan ternak yang kian hari kian berkurang.
Selain pelajar di sekolah yang menjadi sasaran program ini, para peternak pun turut diadvokasi melalui pelatihan manajemen peternakan. Menurutnya, aspek manajerial ini kurang difahami oleh peternak sehingga mereka lemah dalam pengelolaan hewan ternak yang mereka pelihara.
“Kalau di sekolah kita buat Inseminasi Buatan agar tercipta bibit unggul, kita tidak berhenti disitu, peternak juga termasuk ke dalam sasaran program ini sehingga mereka menjadi kuat dalam aspek manajemen peternakannya,” jelas pria yang kerap disapa Kang Dedi itu.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta pun telah menetapkan lima wilayah memiliki kualifikasi sebagai daerah yang layak dijadikan basis peternakan. Empat dari lima wilayah tersebut diproyeksikan sebagai basis peternakan domba sementara sisanya diharapkan menjadi sentra peternakan sapi di kabupaten yang jumlah populasi dombanya lebih banyak dari populasi penduduk ini.
“Untuk domba, kita kembangkan di Darangdan, Wanayasa, Bojong dan Kiarapedes, sementara untuk sapi, Sukasari menjadi wilayah yang kita proyeksikan,” katanya menambahkan.
Ke depan, selain mengimplementasikan program pendidikan peternakan, Kabupaten Purwakarta pun berencana membangun arena ketangkasan hewan yang akan digunakan untuk olimpiade hewan ternak dari berbagai jenis baik domba maupun sapi. Khusus untuk sapi, Pemkab Purwakarta tengah menggodok konsep balap sapi ala Purwakarta.(Hms/Bim)