KARAWANG - Gerah dengan banyaknya berita yang tidak benar atau hoax, Pemerintah Kabupaten Karawang membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk menangkal berbagai berita hoax yang berkembang di wilayahnya. Tim tersebut akan bekerja menyaring informasi mana yang benar-benar terjadi dan mana yang hanya isu belaka.
Selanjutnya tim tersebut akan melaporkan hal itu ke Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) setempat melalui jaringan internet.
"Masing-masing kecamatan memiliki satu KIM. Semuanya ada 30 KIM yang bakal menginformasikan segala hal yang terjadi di lingkungan masyarakatnya masing-masing," ujar Sekretaris Diskominfo Karawang, Matin Abdul Razak, saat dihubungi, Minggu 8 Januari 2017.
Menurut Matin, melaluiinformasi dari KIM itu, pihaknya bisa menangkal berita hoax dengan berita yang sebenarnya terjadi. Dengan demikian, masyarakat Karawang tidah mudah termakan atau terhasut isu-isu yang menyesatkan.
Matin menyebutkan, semua anggota KIM penghalau berita hoax tersebut telah dilatih oleh kalangan akademisi dari Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang. "Mereka akan melaporkan hal yang sebenarnya terjadi melalui internet," ucapnya.
Dikatakan pula, untuk menghalau berita fitnah, pihak Diskominfo Karawang berencana melibatkan organisasi kepemudaan dan sekolah-sekolah yang ada di peloksok kecamatan. "Sosialisasi ini akan kami berikan kepada semua lapisan masyarakat, terutama Karangtaruna dan para siswa sekolah lanjutan," ujarnya.
Menurut Matin, guna menghindari berita hoax, moral warga perlu ditingkatkan melalui pembelajaran agama dan budaya. "Warga harus diberi pemahaman terlebih dahulu tentang moral melalui pembelajaran agama. Selanjutnya, mereka harus diberi informasi yang sehat," ucapnya.
Matin meminta kepada seluruh warga Karawang untuk tidak menelan informasi secara mentah-mentah yang disebarkan melalui Internet atau media informasi lainnya. Masyarakat harus pandai memilah dan belajar melakukan konfirmasi kebenaran berita yang tersebar tersebut.
"Melalui keterbukaan informasi, saat ini berita hoax mudah menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, warga yang mengkonsumsi informasi, hendaknya melakukan tabayun (mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar). Jangan sampai nanti masyarakat yang merugikan diri sendiri," katanya.(Bim)