KARAWANG - Tidak hanya merendam ribuan rumah di wilayah karawang beberapa hari kemarin, banjir juga merendam puluhan hektar sawah dan mengakibatkan para petani mengalami kerugian.
Petani korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat misalnya, sejumlah petani merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat terkait nasibnya yang terus-menerus tertimpa bencana. Mereka berharap pemerintah mampu meninimalisasi kerugian yang mereka derita akibat banjir.
Endang (48), salah seorang petani Karangligar menyebutkan, lebih dari 80 hektare sawah di desanya gagal panen akibat diterjang air bah, beberapa hari lalu. Kerugian yang mereka derita jika diakumulasikan mencapai ratusan juta rupiah.
Ironisnya, para petani harus menanggung sendiri kerugian tersebut. Sebab, Pemerintah Kabupaten Karawang tidak sedikitnya memberikan bantuan kepada petani yang gagal panen.
"Kami berharap pemkab mencarikan solusi agar kerugian yang kami derita tidak terlalu berat. Misalnya mencari pihak asuransi yang bersedia menjamin sawah kami dari kerugian," kata Endang, Rabu (23/11/16).
Dikatakan, petani di Desa Karangligar sebagian besar merupakan petani penggarap yang menyewa lahan kepada pemilik tanah. Untuk biaya pengolahan lahan pun, para petani biasanya menghutang terlebih dahulu kepada kios-kios pupuk dan bibit sebagai modal awal.
"Desa kami merupakan daerah langganan banjir, tapi hingga sekarang belum ada program pemerintah yang membantu petani. Asuransi hingga perbaikan irigasi pun jarang tersentuh," ujarnya. (Bim)